Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

KAWRUH KEJAWEN DI WILAYAH PATI

Gambar
  KAWRUH KEJAWEN DI WILAYAH PATI O leh Dr Purwadi, M.Hum.  Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara, LOKANTARA.  Hp. 087864404347.  A. Babaran Iimu Kasampurnan.  Wilayah Pati termasuk punya pengalaman pengajaran ilmu Kejawen. Tokoh tokoh Pati tampil dalam sejarah Pajang dan Mataram.  Murih padhanging sasmita. Paku Buwana II menghormati leluhur Mataram di Pati. Tiap tahun urusan Karaton Mataram hadir di Kabupaten Pati. Paku Buwana II sejak dinobatkan sebagai raja Mataram tahun 1726 juga kerap tedhak di wilayah Pati. Mendhem jero mikul dhuwur.  Leluhur utama Kraton Mataram berasal dari Kabupaten Pati. Termasuk Syekh Jangkung yang menjadi penasihat Mataram. Kebijakan Mataram bersumber dari kejernihan wedharan Bumi Pati.  Kawasan Gunung Kendheng sebagai sarana tolak balak berhubungan dengan kebijakan Mataram. Upacara kenegaraan Mataram atas pamrayoga sesepuh Pati. Berlaku sejak Panembahan Senapati memerintah Kraton Mataram tahun 1582. Pengakuan ini berlangsung turun tumurun. Upacara tolak balak

SINDEN BINAAN ISTRI AMANGKURAT

Gambar
  SINDEN BINAAN ISTRI AMANGKURAT 1. Nyi Karti Madu Laras. Kanjeng Ratu Mas Surabaya dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang garwa prameswari Amangkurat. Istri raja Mataram membina Nyi Karti Madu Laras. Sinden wayang yang ahli tembang macapat. Ditanggap istri Amangkurat saat peresmian pusat agrobis di Pujon Malang.  2. Nyi Padmi Projo Laras. Sinden wayang ahli sekar ageng. Istri Amangkurat memberi kesempatan pentas tiap ulang tahun kerajaan di pantai Genjeran Surabaya.  3. Nyi Yanti Puspito Laras. Sinden wayang yang ahli wangsalan. Ditanggap istri Amangkurat untuk hiburan tamu  manca negara di Banyumanik Semarang.  4. Nyi Warti Werdo Laras. Sinden wayang ahli tembang dolanan. Ditanggap istri Amangkurat untuk mengiringi jamuan makan malam Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas.  5. Nyi Watini Lukito Laras. Sinden wayang yang ahli gending tengahan. Ditanggap istri Amangkurat saat peresmian proyek gedung pendidikan tata praja di Paremono Muntilan Magelang. 6. Nyi Nyarmi Condro Lara

DALANG KESAYANGAN RAJA AMANGKURAT

Gambar
  DALANG KESAYANGAN RAJA AMANGKURAT 1. Ki Sastro Hadi Carito. Trah dalang Sumokaton. Ahli pewayangan spesialis cerita klasik. Amangkurat nanggap dalam rangka syukuran tingalan jumenengan. 2. Ki Panut Darmo Nyoto. Dalang ruwat yang ahli bahasa kawi. Ditanggap Amangkurat untuk upacara ritual kenegaraan. 3. Ki Gondo Mukti Darmoko. Dalang trampil sabet gaya kedhung bantengan. Pentas selalu atraktif mempesona. Ditanggap Amangkurat di alun alun Plered. 4. Ki Anom Werdi Hartoyo.  Dalang yang terkenal karena suara merdu kung gandem marem. Ditanggap Amangkurat untuk menghibur rakyat saat nyadran bersih desa.  5. Ki Gondo Redi Darsono.  Dalang sabet yang trampil adegan perang. Cocok untuk hiburan anak muda. Amangkurat nanggap dalam rangka peringatan ulang tahun hadeging Kraton Mataram.  6. Ki Harjuno Sosro Hadi.  Dalang sabet spesialis cerita ramayana. Cocok untuk lakon yang romantis. Ditanggap Amangkurat untuk peresmian pemugaran Candi Prambanan.  7. Ki Mijo Kondho Prasojo.  Dalang catur antawa

PAKELIRAN WAYANG GAGRAG AMANGKURAT

Gambar
  PAKELIRAN WAYANG GAGRAG AMANGKURAT 1. Gendhing Patalon.  Pagelaran wayang jaman Amangkurat sejak tahun 1645 berpegang teguh pada pakem. Dimulai dengan gendhing patalon. Yakni cucur bawuk, pare anom, lambang sari, sukma ilang, ayak ayak, srepeg, sampak. Simbol asal usul kehidupan manusia. 2. Jejer Negari. Ayak ayak talu, untuk menyertai parekan. Masuk gendhing kabor untuk menyertai raja hadir. Janturan, suluk pathet nem ageng dan ada ada girisa. 3. Adegan Kedhatonan. Garwa prameswari raja bertugas di taman keputren. Dengan diiringi ladrang ayun ayun pathet nem laras pelog. Dilanjutkan pocapan ngobong dupa. 4. Paseban Jawi. Perdana Menteri kepatihan memberi briefing pada bawahan. Suluk hasta kuswala dan budhalan. Ada penampilan kapalan rampogan dan kereta kencana. 5. Wadya Bala Sabrang. Permulaan dengan suluk pathet kedu. Raja raksasa dengan bala bacingah. Iringan gendhing Diradameta. 6. Perang Gagal.  Ada ada greget saut membuat ketegangan. Meletus pertempuran sengit. Srepeg nem menin

MENEJEMEN KEHUTANAN AMANGKURAT

Gambar
 MENEJEMEN KEHUTANAN AMANGKURAT  Oleh Dr Purwadi, M.Hum.  Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA,  Hp 087864404347   A. HUTAN JATI  1. Jati bang. Sri Susuhunan Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677 memberi contoh sukses. Misalnya dalam pengelolaan jati bang. Kayu jati ini keras, halus dan nglenga atau berminyak. Sebagai bahan bangunan akan menjadi awet dan kokoh. Pemilik mendapat belas kasih dari sesama. Amangkurat berusaha untuk memilih kayu jati yang baik.  2. Jati kembang. Gunung Kendheng merupakan hutan binaan Amangkurat sejak jaman Ki Ageng Penjawi. Contohnya mengelola jati kembang. Jenis jati kembang memiliki urat seperti ukiran kembang. Berwarna kecoklat coklatan. Cocok untuk hiasan bangunan. Akan tampak lebih indah. Pemilik lancar usaha. 3. Jati sungu. Leluhur Amangkurat berasal dari Pati yang ahli tentang kayu jati. Misalnya jati sungu berwarna hitam. Wujudnya mirip sungu atau tanduk. Bisa memperindah rupa bangunan. Pemilik mendapatkan pekerjaan yang terhormat. 4. Jat

MASJID DEMAK INSPIRASI KEBIJAKAN AMANGKURAT

Gambar
  MASJID DEMAK INSPIRASI KEBIJAKAN AMANGKURAT  Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347  1. Masjid Demak dikunjungi Amangkurat tahun 1645. Setelah upacara jumenengan raja Mataram. Kesempatan belajar sosiologi, antropologi, psikologi agama. Sumber inspirasi untuk membuat kebijakan yang baik.  2. Amangkurat belajar sejarah. Masjid agung Demak berdiri bersamaan dengan lahirnya kasultanan Demak Bintoro tahun 1748.  3. Keyakinan Amangkurat bahwa Raja Demak, Pajang dan Mataram menganggap masjid Demak sebagai pusaka agung. Karena dibangun oleh wali sanga.  4. Wali Sanga dijadikan referensi Amangkurat. Saka guru atau tiang penyangga utama masjid agung Demak dibuat oleh Sunan Kalijaga, dengan mengumpulkan serpihan tatal. Kesaktian Sunan Kalijaga menakjubkan. Tatal-tatal yang berserakan dikumpulkan menjadi satu, lantas dianyam menjadi tiang bangunan yang kokoh. Saka guru atau tiang itu berdiri tegak sepanjang masa.  5. Upacara di Masjid Demak dibiayai

SISTEM IRIGASI AMANGKURAT

Gambar
    SISTEM IRIGASI  AMANGKURAT Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347  1. Irigasi Umbul Pengging.  Leluhur Pengging sudah berjasa sejak pemerintahan Prabu Kusuma Wicitra. Lantas tampil tokoh Adipati Handayaningrat, Kebo Kenanga, Joko Tingkir. Jasa besar ini dilestarikan oleh Amangkurat menata umbul Pengging yang bersumber dari cekungan gunung Merbabu. Dengan tujuan untuk mewujudkan kemakmuran.  2. Irigasi Umbul cakra. Air mengalir sepanjang jaman. Bersumber dari cekungan gunung Merapi. Amangkurat menata umbul cakra sampai Kali Larangan Kartasura. Pertanian mendapat air yang bening. 3. Irigasi Umbul Gedaren.  Ki Ageng Gribig keturunan Prabu Brawijaya raja Majapahit. Berdarma bakti di wilayah Jatinom pada jaman Demak. Amangkurat menata umbul Gedaren untuk menghormati leluhur. Dengan cara grebeg apem saat upacara Ya Qowiyyu. Lambang manunggaling kawula gusti. 4. Irigasi Umbul Ponggok. Amangkurat mengerti perputaran roda ekonomi. Dibina masyar

JIWA SOSIAL RAJA AMANGKURAT

Gambar
  JIWA SOSIAL RAJA AMANGKURAT Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347  1. Demi membina solidaritas sosial, Amangkurat raja Mataram 1645-1677 berbuat kebajikan. Misalnya dengan membangun gedung panti asuhan anak yatim di Deresan Susukan Semarang. 2. Fakir miskin dan anak terlantar tanggungan Kraton Mataram. Maka Amangkurat mendirikan lembaga santunan fakir miskin dan anak terlantar di Lesmana Ajibarang Banyumas. 3. Peduli pada nasib anak jalanan. Amangkurat membangun rumah singgah buat gelandangan dan pengemis di kota Palembang. Kerabat Amangkurat banyak tinggal di sekitar aliran sungai Musi.  4. Literasi menambah lyasnya wawasan. Amangkurat mendirikan pondok baca  Siliwangi secara gratis di Cibaduyut Bandung. 5. Keamanan penduduk diperhatikan Amangkurat. Lantas membangun penampungan pengungsi gunung Merapi di Muntilan Magelang. 6. Kota Surabaya yang dipimpin Pangeran Pekik kerap dikunjungi oleh Amangkurat. Di sana raja mendirikan wisma pert

AGEMAN GARWA PRAMESWARI AMANGKURAT

Gambar
  AGEMAN GARWA PRAMESWARI AMANGKURAT Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347  A. Perhiasan  1. Kalung 2. Gelang tangan 3. Cincin 4. Cundhuk jungkat 5. Tusuk kondhe 6. Sengkang 7. Subang 8. Bros B. Kostum Keputren 1. Sabukwala 2. Sanggul 3. Pinjung kencong 4. Gendhala giren 5. Dodot klembreh 6. Kampuh ageng 7. Udhet cindhe 8. Bangun tulak C. Motif Batik 1. Parang 2. Sidomukti 3. Sidomulyo 4. Sidoluhur 5. Madubranta 6. Cakrakusuma 7. Sekar tanjung 8. Udan riris 9. Semen  10. Truntum 11. Wirasat 12. Wora wari 13. Ceplok  14. Gurda 15. Gebang 16. Gandasuli 17. Sekar jagad

SUSUNAN KABINET AMANGKURAT

Gambar
  SUSUNAN KABINET AMANGKURAT Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347  1. Perdana Menteri Kerajaan Mataram. Dijabat oleh Patih Mandaraka IV. Penunjukan Perdana Menteri dilakukan oleh Amangkurat dengan persetujuan dewan Kraton Mataram. Patih Mandaraka IV bertugas untuk memimpin roda pemerintahan Mataram. Patih menjalankan roda eksekutif. Mataram menganut sistem trias politika, yaitu  eksekutif, yudikatif dan legislatif.  2. Menteri Sekretaris Negara. Dijabat oleh KPH Puruboyo selaku pangageng Sasana Wilapa Karaton Mataram. KPH Puruboyo ditugaskan oleh Amangkurat untuk membawahi abdi dalem carik. Bertugas untuk mencatat segala dokumen negara. Administrasi Mataram berjalan tertib.  3. Menteri Pertahanan.  Dijabat oleh Senapati Ronggo Kajiwan. Mengkoordinir kesatuan prajurit doropati, jayeng astra, prawira anon, panyutra, tanantaka, jagasura, jayasura, sarageni. Mereka  bertugas secara bergilir. Amangkurat memberi gaji yang layak. Pertahanan dan

BUSANA RESMI KEBESARAN AMANGKURAT

Gambar
  BUSANA RESMI KEBESARAN AMANGKURAT Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347  1. Busana Cothan. Busana resmi Amangkurat saat menjelang usia remaja memakai ageman cothan. Menggunakan baju sikepan, sabuk epek. Dilengkapi beskap kain sutera. Ngadi salira ngadi busana.  2. Busana Beskap. Digunakan Amangkurat dalam acara resmi kenegaraan. Kelengkapan baju beskap terdiri dari kampuh, rasukan, sikepan bordir, kuluk kanigara. Ajining dhiri saka lathi, ajining raga saka busana.  3. Busana Kampuh Amangkurat mengenakan kampuh atau dodot. Sehelai kain lebar dan panjang. Ada dua kampuh, yaitu blenggen dan lugas. Bagian tengah dibuat blumbangan. Tambah patut lan mrebawani. 4. Busana Prajurit. Prajurit Mataram diperhatikan soal busana resmi. Amangkurat memberi biaya cukup untuk menjaga wibawa korps militer. Busana kebesaran keprajuritan meliputi songkok, sikepan ageng, sabuk, cindhe, epek bludru, nganggar keris. Siaga ing gati, sawega ing dhiri. 5. Busana

RUMAH JOGLO JAMAN AMANGKURAT

Gambar
  RUMAH JOGLO JAMAN AMANGKURAT Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347  1. Joglo Trajumas.  Perumahan sekitar istana Amangkurat dibangun dengan beragam bentuk. Misalnya berupa joglo trajumas. Terdiri dari empat buah sisi. Jumlah atap bersusun tiga, yakni brunjung, pananggap, panitih.  Untuk memperkuat struktur penyangga , maka dibuat blandar, pamidangan, pangeret, sunduk kili. Tandha harjaning negara.  2. Joglo Pangrawit. Perumahan sekitar istana Amangkurat berbentuk joglo pangrawit. Terdapat blandar tumpang sari, usuk paniyung, dudur jajar dan takir balok. Dasaran saka guru dipasang umpak. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya.  3. Joglo Padaringan. Perumahan joglo padaringan digunakan oleh Amangkurat untuk melambangkan ketahanan pangan. Padaringan adalah tempat menyimpan pangan yang berada di senthong tengah. Dianggap amat sakral, maka perlu sesaji. Ama kabur tandur subur loh jinawi.  4. Joglo Semar Tinandhu.  Bangunan yang

KITAB REFERENSI AMANGKURAT

Gambar
  KITAB REFERENSI AMANGKURAT Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347  1. Kitab Arjuna Wiwaha, karya Empu Kanwa jaman raja Airlangga di KRAT Kahuripan. Buku ini berisi tentang bela negara. Sebagai bekal Amangkurat un mengabdi pada nusa bangsa. 2. Kitab Semara Dahana, karya Empu Darmaja jaman Prabu Jayabaya di Kerajaan Kediri. Amangkurat membaca untuk memahami ilmu psikologi sosial.  3. Kitab Baratayuda, karya Empu Sedah dan Empu Panuluh jaman Kerajaan Dahana Pura. Amangkurat membaca untuk mempelajari ilmu gelar perang. Sebagai wujud konsep senapati ing ngalaga.  4. Kitab negara kertagama, karya Empu Prapanca jaman Prabu Hayamwuruk raja Majapahit. Amangkurat membaca kitab ini berhubung dengan masalah pemerintahan. Maka belajar tentang ilmu tata negara.  5. Kitab Sutasoma, karya Empu Tantular jaman Prabu Brawijaya raja Majapahit. Amangkurat mengkaji toleransi dan keberagaman. Ketemu konsep Bhinneka Tunggal Ika.  6. Kitab Syekh Malaya, karya Su

PROTOKOL GENDING KENEGARAAN AMANGKURAT

Gambar
  PROTOKOL GENDING KENEGARAAN  AMANGKURAT Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347  1. Gending kabor berkumandang, saat Amangkurat lenggah siniwaka di Sitihinggil Mataram. Dengan busana kampuh parang barong.  2. Gending gleyong berkumandang, saat Amangkurat kondur ngedaton. Disertai abdi dalem mandra budaya.  3. Gending carabalen berkumandang, saat Amangkurat menerima tamu negara. Disertai abdi dalem purwa kinanthi serta panyutra.  4. Gending monggang berkumandang, saat Amangkurat rawuh ing pasewakan. Disertai abdi dalem prajurit doropati.  5. Gending kodok ngorek berkumandang, saat Amangkurat melakukan upacara di Kraton Mataram. Dikawal prajurit prawira anom.  6. Gending tawang rujit berkumandang, saat Amangkurat berduka cita. Dengan memakai busana slobok, tanda untuk bela rasa.  7. Gending udan mas berkumandang, saat Amangkurat rampung pesta dhahar ngunjuk. Dilayani abdi dalem gandarasan  8. Gending pacul guwang berkumandang, saat Amangkur

PUTRI MADURA PERMAISURI RAJA MATARAM

Gambar
 PUTRI MADURA PERMAISURI RAJA MATARAM Oleh : Dr. Purwadi, M.Hum, Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA, hp 087864404347   A. Peran Putri Madura.  Putri Madura mendapat posisi tinggi dalam sejarah Mataram. Dari asal usulnya raja Mataram memang berdarah Madura. Hubungan keluarga yang berlangsung lama.  Kanjeng Ratu Mas Surabaya garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Putri Pangeran Pekik Bupati Surabaya ini keturunan langsung Arya Wiraraja dan Sunan Ampel.  Bila ditarik dari garis Kasultanan Demak Bintara, Kanjeng Ratu Mas Surabaya masih cucu Ratu Mas Panggung. Beliau permaisuri Raden Patah Jimbun Sirrullah Syah Alam Akbar.  Tokoh wanita Madura yang menjadi garwa prameswari Sri Susuhunan Paku Buwana IV. Yakni Ratu Handoyo dan Raden Ajeng Sukaptinah. Putri Bupati Pamekasan menurunkan raja Kraton Surakarta Hadiningrat. Tercatat dengan tinta emas.  Ratu Handoyo tampil sebagai garwa prameswari Sri Susuhunan Paku Buwana IV yang hebat. Berputra Sinuwun P