SISTEM IRIGASI AMANGKURAT

  SISTEM IRIGASI  AMANGKURAT




Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347 


1. Irigasi Umbul Pengging. 

Leluhur Pengging sudah berjasa sejak pemerintahan Prabu Kusuma Wicitra. Lantas tampil tokoh Adipati Handayaningrat, Kebo Kenanga, Joko Tingkir. Jasa besar ini dilestarikan oleh Amangkurat menata umbul Pengging yang bersumber dari cekungan gunung Merbabu. Dengan tujuan untuk mewujudkan kemakmuran. 


2. Irigasi Umbul cakra.

Air mengalir sepanjang jaman. Bersumber dari cekungan gunung Merapi. Amangkurat menata umbul cakra sampai Kali Larangan Kartasura. Pertanian mendapat air yang bening.


3. Irigasi Umbul Gedaren. 

Ki Ageng Gribig keturunan Prabu Brawijaya raja Majapahit. Berdarma bakti di wilayah Jatinom pada jaman Demak. Amangkurat menata umbul Gedaren untuk menghormati leluhur. Dengan cara grebeg apem saat upacara Ya Qowiyyu. Lambang manunggaling kawula gusti.


4. Irigasi Umbul Ponggok.

Amangkurat mengerti perputaran roda ekonomi. Dibina masyarakat sekitar umbul Ponggok untuk budi daya perikanan. Hasilnya cukup berlimpah ruah.


5. Irigasi Umbul Manten.

Siji garise pesthi, loro temune jodho. Ajaran Kejawen itu dihayati benar oleh Amangkurat. Calon manten diberi kesempatan untuk siram jamas di umbul manten. Pernah dibangun oleh Ratu Pembayun putri Brawijaya. Saat menikahkkan Batara Katong dengan putri Surya Alam Ponorogo.


6. Irigasi Umbul Dhudha.

Sepa sepi lir asepah samun. Begitulah suasana hati yang sedang kosong. Ibarat pria yang sendirian, karena ditinggal istri. Tentu saja perlu teman. Maka umbul dhudha menjadi lambang tuntunan hidup, agar tetap bersemangat terus. Maka perlu tirakat, seperti lakunya Ki Ageng Tarub.


7. Irigasi Umbul Pasiraman.

Kimplah kimplah banyune alambah lambah. Mencep kutah angileni sawah sawah. Aliran umbul Pasiraman ditata oleh Amangkurat. Berguna untuk pertanian dan perikanan. Mataram berhasil mewujudkan swasembada pangan.


8. Irigasi Umbul Pluneng.

Mata air deras dari daerah Kebonarum selatan gunung Merapi. Amangkurat menata aliran umbul Pluneng. Berguna untuk air minum. Sebagian digunakan sebagai sarana ritual kungkum. Sesuci diri dengan berendam. Dulu digunakan untuk mengawali pembangunan candi Plaosan.


9. Irigasi Umbul Rara.

Mata air yang berasal dari umbul rara digunakan untuk nenuwun. Orang percaya masalah beban hidup segera teratasi setelah kungkum di umbul rara. Misalnya beban utang piutang. Tiba tiba mendapat solusi cespleng. Amangkurat memberi ruang untuk melakukan refleksi spiritual.


10. Irigasi Umbul Ngabean.

Drajat pangkat semat merupakan dambaan setiap orang. Amangkurat menghormati tata cara lelaku. Tapa kungkum di umbul ngabean mendatangkan guna kaya purun. Seseorang mendapat kekayaan kedudukan kepandaian. Kerap disebut dengan istilah wirya arta winasis.


Kebijakan irigasi Amangkurat Agung berhubungan dengan pindahan ibukota kerajaan Mataram dari Plered ke Kartasura. Rancangan pindah ibukota tahun 1666. Aliran umbul itu bertemu di Kartasura. Selama 11 tahun melakukan pembangunan infrastruktur. Jaman Amangkurat Amral Tahun 1677 Kartasura resmi menjadi ibukota Kraton Mataram.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

SARASEHAN PUSAKA BEDAYA KETAWANG

Macapat Mahargya Dr Sudarmaji M.Pd.

SUGENG RIYADI IDUL FITRI.