IDUL FITRI JAMAN SUNAN PRAWOTO RAJA DEMAK

 IDUL FITRI JAMAN SUNAN PRAWOTO RAJA DEMAK

 

Purwadi, 

Ketua Lokantara, 

HP 087864404347


A. Tradisi Idul Fitri Kraton Demak. 


Kraton Demak Bintara mengalami masa kejayaan pada jaman Sunan Prawoto. Raja keempat Demak ini bergelar Sunan Prawoto Abdul Mukmin Syah Alam Akbar. Memerintah sejak tanggal 3 Oktober 1539.


Negeri Demak selalu memadukan unsur budaya dan agama. Pada hari raya idul fitri istana Demak membuat acara lebaran dengan jangkep genep genah. 


Menjelang bulan Ramadhan diselenggarakan wilujengan. Terlebih dahulu dengan upacara nyadran di Pajimatan Trowulan dan Kadilangu. Para ulama lengkap hadir untuk berdoa. Tata cara ini dinamakan unggahan. 


Tanda memasuki sasi pasa dengan nabuh bedhug di Masjid Agung Demak. Para pemuda diberi mercon gratis. Tiap daerah tampak meriah. Suara mercon disusul dengan nyala kembang api. Hari pertama bulan puasa kraton Demak kelihatan pating gumebyar. 


Adat istiadat nyumet mercon dan kembang api dirintis oleh Sultan Trenggono. Gelar lengkapnya Kanjeng Sultan Trenggono Sirullah Syah Alam Akbar III. Putra Raden Patah. Ibunya bernama Ratu Mas Panggung. 

Jumeneng nata tahun 1518 -1821. 


Mercon dibeli dari Samudera Pasai. Atas sumbangan Pangeran Hadirin. Suami Ratu Kalinyamat ini terkenal sebagai saudagar kaya raya. Pengusaha yang dermawan. 


Kembang api menambah suasana semarak idul fitri. Pendahulu Sultan Trenggono yaitu Raden Patah Jimbun Sirullah Syah Alam Akbar I  tahun 1478 -1518. Pati Unus Syah Alam Akbar II tahun 1518 - 1521. Tampil dengan sokongan Wali Sanga. 


Tradisi idul fitri Demak dikembangkan di Kasultanan Banten. 

Kekerabatan Sultan Trenggono sungguh luas. Dari jalur Kasultanan Banten. Ratu Mas Purnama Sidhi, putri Raden Patah menikah dengan Sultan Hasanuddin Banten. Memiliki putri Raden Ayu Kirana. 


Tata cara idul fitri Demak juga berkembang di Kasultanan Cirebon. Jalur Kasultanan Cirebon. Ratu Mas Nyawa, menikah dengan Panembahan Cirebon. Pernikahan putri Raden Patah ini melahirkan Raden Ayu Wulan. 


Budaya idul fitri Melayu juga dikembangkan di Demak. Kang Raka Sultan Trenggono yakni Pati Unus. Pangeran Sabrang Lor memerintah Kraton Demak tahun 1518 -1521. Bergelar Sultan Pati Unus Sirullah Syah Alam Akbar II. Masa kecil bernama Raden Mas Suryo. Menikah dengan Galuh Candra Kirana, putri Bathara Katong bupati Ponorogo. Lahir Dewi Pembayun yang menikah dengan Abdul Mukmin Prawata. 


Keponakan Sultan Trenggono bernama Pangeran Made Pandhan Abdul Salam. Kelak menjadi bupati Semarang selama 6 tahun. Nanti bergelar Sunan Pandhan Arang atau Sunan Tembayat. 


Untuk memperkokoh legitimasi kekuasaan, Sultan Trenggono punya 2 garwa prameswari. 1 Ratu Mas Maloko, cucu Sunan Ampel. 2 Ratu Kencana Kadilangu, putri Sunan Kalijaga. Ulama dan umara berjalan beriringan. Akulturasi budaya Demak mekar arum kuncara. 


Idul fitri menjadi tradisi yang turun temurun. Jaringan Sultan Trenggono sungguh luas. Diplomasi kenegaraan dilakukan dengan menyertakan faktor keagamaan dan kebudayaan. Abdul Mukmin Sunan Prawoto memerintah Kraton Demak sejak tanggal 3 Oktober 1539 - 1546.


Ratu Mas Cepaka garwa prameswari Joko Tingkir Sultan Hadiwijaya. Pernikahan dengan Sultan Pajang lahir Pangeran Benawa. Menurunkan Ratu Banuwati yang menikah dengan Prabu Hadi Hanyakrawati. Lahir Sultan Agung raja Mataram 1613 -1645. 


Kanjeng Ratu Kalinyamat menikah dengan Pangeran Hadirin. Bangsawan dari kerajaan Samudera Pasai merupakan pengusaha kaya raya. Keduanya beristirahat di Mantingan Tahunan Jepara. 


Pangeran Timur atau Rangga Jumena bupati Madiun. Berputri Retno Dumilah. Lahir Pangeran Juminah. Lahir Pangeran Balitar. lahir Ratu Mas Balitar, garwa prameswari Sunan Paku Buwana I, raja Mataram Kartasura 1708 - 1719.


Garis keturunan Sultan Trenggono jelas mewariskan keagungan. Raja Pajang dan Mataram langsung berasal dari Trah Demak Bintoro. Sunan Prawoto atau Syah Alam Akbar IV melanjutkan tradisi lebaran idul fitri. 


B. Perayaan Lebaran Idul Fitri. 


Sunan Prawoto naik tahta pada tanggal 3 Oktober 1539. Tradisi lebaran diselenggarakan dengan kepanitiaan yang rapi dan terperinci. Terdiri dari abdi dalem, sentana, pangageng, ulama dan perwakilan masyarakat. 


Panitia lebaran Idul Fitri dikelola oleh pejabat Demak. Rata  rata pejabat kabinet masa pemerintahan Sultan Trenggono yang memerintah tahun 1521 - 1539.

Kabinet Sultan Trenggono sepakat untuk mewarnai kehidupan spiritual. 


1. Perdana Menteri Kerajaan Mataram.


Dijabat oleh Pangeran Surabaya. Penunjukan Perdana Menteri dilakukan oleh Sultan Trenggono dengan persetujuan dewan Kraton Demak. Pangeran Surabaya bertugas untuk memimpin roda pemerintahan Demak. Patih menjalankan roda eksekutif. Demak menganut sistem trias politika, yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif.


2. Menteri Sekretaris Negara.


Dijabat oleh Tumenggung Pamantingan selaku pangageng Sasana Wilapa Karaton Demak. Tumenggung Pamantingan ditugaskan oleh Demak untuk membawahi abdi dalem carik. Bertugas untuk mencatat segala dokumen negara. Administrasi Demak berjalan tertib.


3. Menteri Pertahanan.


Dijabat oleh Senapati Ronggo Tohjoyo. Mengkoordinir kesatuan prajurit doropati, jayeng astra, prawira anon, panyutra, tanantaka, jagasura, jayasura, sarageni. Mereka bertugas secara bergilir. Sultan Trenggono memberi gaji yang layak. Pertahanan dan keamanan negara menyangkut soal kedaulatan.


4. Menteri Keuangan.


Dijabat oleh Pangeran Hadirin, selaku pangageng sana hartaka. Gaji pegawai Demak dan anggaran belanja negara Demak diurus serius. Pemasukan dan pengeluaran uang jaman Sultan Trenggono dicatat dengan rinci dan tanggung jawab.


5. Menteri Peranan Wanita.


Dijabat oleh Ratu Mas Pembayun, selalu pangageng keputren. Pemberdayaan perempuan Demak melalui kursus ketrampilan masak, menjahit dan menyulam batik. Sultan Trenggono sadar kesetaraan gender.


6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.


Dijabat oleh Raden Mangkurat, selaku pangageng mandra wiyata. Peguron, pesantren, pertapan, sanggar dan semua lembaga pendidikan diperhatikan oleh Sultan Trenggono. Nasib guru di Kerajaan Demak mendapat subsidi yang cukup.


7. Menteri Kehutanan.


Dijabat oleh Tumenggung Haryo Bloro. Berkantor di daerah Cepu Blora. Dibantu oleh trah Adipati Pati. Atas kebijakan Sultan Trenggono, hutan Demak menghasilkan devisa yang berlimpah ruah. Demak memang gemah ripah loh jinawi.


8. Menteri Sosial.


Dijabat oleh Pangeran Timur. Sultan Trenggono memang berjiwa humanis. Maka memberi tugas untuk melayani warga Demak yang berasal dari keluarga kurang mampu.


9. Menteri Maritim.


Dijabat oleh Tumenggung Arya Pruwita, selaku pangageng pesisir bang kulon. Untuk mengurus masalah pelayaran dan kelautan. Sultan Trenggono berhasil membuat militer angkatan laut yang berpusat di kota Tegal. 


10. Menteri Perdagangan.


Dijabat oleh Ratu Cepaka, selaku pangageng pesisir bang wetan. Beliau berhasil merintis bisnis yang berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak. Sultan Trenggono telah melancarkan aktivitas ekspor impor Mataram.


11. Menteri Pertanian.


Dijabat oleh Abdul Mukmin Prawata. Untuk memajukan partanian dan perkebunan, Sultan Trenggono mendirikan kantor di Kediri. Adipati Abdul Mukmin Prawata selaku menteri pertanian Demak, sukses mewujudkan swasembada pangan.


12. Menteri Hukum.


Dijabat oleh Mas Karebet Joko Tingkir, selaku pangageng Pradata Nagara. Kebijakan Demak harus berdasar konstitusi. Sultan Trenggono teladan praktek supremasi hukum.


13. Menteri Pemuda dan Olahraga.


Dijabat oleh RM Abdullah Ampel. Sultan Trenggono memberi fasilitas untuk pemuda. Stadion Tambaksari dibangun di Surabaya. Festival seni dan pekan olahraga dilaksanakan tiap tahun.


14. Menteri Pekerjaan Umum.


Dijabat oleh Ratu Kalinyamat, selaku pangageng karti praja. Infrastruktur Demak dibangun Sultan Trenggono. Pembangunan sarana publik meliputi jalan di seluruh tanah Jawa. Bendungan, irigasi dan jembatan untuk kesejahteraan rakyat. 


15. Menteri Agama. 

Dijabat oleh RM Haji Sahid Kadilangu, selaku pangageng surenggama. Sultan Trenggono rajin mengikuti pengajian. Masjid Demak yang dibangun Wali Sanga diberi anggaran perawatan oleh Kraton Demak. Agama ageming aji.


Pada tanggal 3 Oktober 1542 Sunan Prawoto tampil istimewa. Idul fitri dirayakan dengan megah mewah indah. 


C. Kostum Lebaran Idul fitri. 


Penggunaan Kostum Demak untuk perayaan lebaran Idul fitri. Ngadi Sarira Ngadi Busana untuk memancarkan kharisma kerajaan Demak. Misalnya rincian perhiasan.


Selama memerintah Demak tahun 1521 -1539, Sultan Trenggono berhasil mengembangkan budaya. Misalnya ketrampilan ngadi sarira ngadi busana. Tradisi luhur ini dilanjutkan oleh Sunan Prawoto Abdul Mukmin Syah Alam Akbar IV. 


Putri kerajaan mengenakan jilbab gaya Fatayat. Selendang muslimah berwarna cerah. Cocok dengan suasana lebaran Idul fitri. 


Kebiasaan ini tentu berkat didikan Sultan Trenggono. Garwa prameswari Sri Sultan Trenggono memang ahli tata busana. Kanjeng Ratu Mas Maloko dan Kanjeng Ratu Kencana hadir sebagai contoh buat kaum putri. Ragam perhiasan digunakan untuk menambah kawibawan.


1. Kalung

2. Gelang tangan

3. Cincin

4. Cundhuk jungkat

5. Tusuk kondhe

6. Sengkang

7. Subang

8. Bros


Kostum keputren saat idul fitri disesuaikan dengan suasana keagamaan. Garwa prameswari Sri Sultan Trenggono membina putri Demak. Hidup guyub rukun ayem tentrem. Wanita Mataram dibina dengan tata busana.


1. Sabukwala

2. Sanggul

3. Pinjung kencong

4. Gendhala giren

5. Dodot klembreh

6. Kampuh ageng

7. Udhet cindhe

8. Bangun tulak


Motif Batik.


Busana muslimah saat idul fitri ada yang terbuat dari kain batik. Ketrampilan batik andalan kaum wanita Demak. Atas binaan garwa prameswari Sri Sultan Trenggono. Aneka motif batik diajarkan.


1. Parang

2. Sidomukti

3. Sidomulyo

4. Sidoluhur

5. Madubranta

6. Cakrakusuma

7. Sekar tanjung

8. Udan riris

9. Semen

10. Truntum

11. Wirasat

12. Wora wari

13. Ceplok

14. Gurda

15. Gebang

16. Gandasuli

17. Sekar jagad


Pelopor busana muslimah yakni jalur Sunan Ampel. Kanjeng Ratu Mas Maloko garwa prameswari Sultan Trenggono. Penuh dengan nilai keteladanan dan keutamaan. Pintar ngadi salira, ngadi busana. Budaya Kraton Jawa saat tradisi lebaran Idul fitri bisa lestari.


Sunan Prawoto Abdul Mukmin Syah Alam Akbar IV mewariskan keluhuran. Malem selikuran dilakukan dengan meriah. Acara malem selikuran dalam rangka mangayu bagya turunnya  lailatul qadar. 


Tanggal 29 Ramadhan dilakukan upacara colokan. Tiap ruang, gapura, sumur dan lorong diberi lampu ublik. Pawai keliling lampu ting dengan laku dzikir. 


Ngapem merupakan kegiatan untuk menyambut lebaran Idul fitri. Sekar kedhaton bersama abdi dalem gandarasan membuat jajan apem. Bertempat di bawah rimbunnya sawo kecik. 


Takbir tahmid tahlil tasbeh berkumandang. Sunan Prawoto Abdul Mukmin Syah Alam Akbar IV nabuh bedhug di Masjid Agung Demak Bintara. Dilanjutkan abdi dalem pangrawit hingga pagi hari.


Sembahyang Idul Fitri dipimpin oleh abdi dalem Kanca Kaji. Sunan Kalijaga memberi khotbah dengan memegang tongkat ghaib. Materi khotbah dilagukan dengan cengkok dhandhanggula laras slendro pathet manyura. 


Abdi dalem gandarasan masak lontong kupat. Terus makan bareng dan jabat tangan. Semua saling memaafkan, apura ingapura. Kraton Demak menawarkan suasana lebaran Idul Fitri dengan ayem tentrem aman damai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SARASEHAN PUSAKA BEDAYA KETAWANG

Macapat Mahargya Dr Sudarmaji M.Pd.

SUGENG RIYADI IDUL FITRI.