Gelar Seni Budaya Pakasa
Gelar Seni Budaya Pakasa
Sejak hari Jumah Paing, 26 Desember 2025 Paguyuban Kawula Kraton Surakarta atau Pakasa punya agenda besar. Hari lahir Pakasa terjadi pada tanggal 29 Nopember 1931.
Peringatan kali ini dilakukan oleh Pakasa Punjer yang dipimpin KPH Dr Edi Wirabhumi SH. Bertempat di pagelaran sasana sumewa Kraton Surakarta. Pengurus Pakasa cabang mengisi aneka ragam gelar seni budaya.
Hari pertama Pakasa Sukoharjo menampilkan seni santiswaran. Pakasa Boyolali menyajikan seni tari. Pakasa Karanganyar menyuguhkan fragmen sendratari. Pakasa Klaten menyuguhkan seni laras madya. Pakasa Ponorogo menggelar pakeliran wayang purwa.
Hadir Kanjeng Sinuwun Paku Buwana XIV, raja Kraton Surakarta yang jumeneng pada hari Kamis Wage, 13 Nopember 2025. GKR Wandansari, GKR Ayu Kus Indriyah, KGPH Madukusumo turut memberi pangestu. Senttana dan pengageng tampak menjadi among tamu.
Ketua Pakasa didampingi Walikota Salatiga turut mangayu bagya. Kanjeng Probonagoro didampingi Ketua putri narpa Klaten. Pelantikan pengurus Putri Narpa Ponorogo didampingi oleh Kanjeng Gendut. Acara ini begitu meriah atas sentuhan Kanjeng Bambang Hadiningrat beserta wadyabala Pakasa Jepara. Kehadiran Kanjeng Sukoco beserta Pakasa Nganjuk mimbuhi asrining pasewakan.
Lakon wayang Sri Mulih dengan penyerahan wayang Dewi Sri. Dalang dikalungi samir dan Gajah Oling tanda bertugas di Kraton Surakarta Hadiningrat. Ayak talu mulai pagelaran. Hari makin malam suasana makin berwibawa.
JUMATAN HARI KETUJUH
Kanjeng Sri Susuhunan Paku Buwana XIV menjalani ritual Jumatan sudah sampai hari ketujuh. Tepat pada hari Jumat Paing, tanggal 26 Desember 2025. Abdi dalem tugur, Pakasa, Pasipamarta, Pambiwara, Pasinaon, Harap, Pejagen, Kasentanan, narpa wandawa, sentana dan pangageng Karaton Surakarta Hadiningrat.
Pitu lambang pitulungan. Catatan titik amal keshalehan dalam ritual Jumatan raja Surakarta.
1.
Identitas Spiritual
Kraton Mataram Surakarta merupakan pewaris nilai Islam kejawen. Dengan ciri adanya ungkapan Arab digarap Jawa digawa.
2.
Tradisi Nusantara
Kraton Mataram Surakarta pelopor utama praktek tradisi nusantara. Revitalisasi atas kearifan lokal dari kawasan Sabang sampai Merauke.
3.
Konvergensi Kultural
Peran Kraton Mataram Surakarta sebagai payung agung. Tempat yang teduh untuk menganyam peradaban, sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
4.
Kepribadian Bangsa
Kebanggaan atas tradisi menciptakan semangat kebangsaan. Nasionalisme dibangun dari keluhuran Mataram Surakarta secara turun temurun.
5.
Toleransi Keberagaman
Ragam adat istiadat, tradisi, keyakinan di Indonesia memerlukan sikap toleran. Saling menghormati diajarkan oleh Kraton Mataram Surakarta. Basa ngelmu mupakate lan panemu.
6.
Jiwa Kerakyatan
Sinuwun Paku Buwana XIV memberi contoh jiwa kerakyatan. Manunggaling kawula gusti. Kebersamaan kemitraan keterbukaan dalam ibadah yang terarah.
7.
Silahturahmi Sosial
Sambang sambung sawang srawung lung tinulung. Pendherem shalat Jumat bersama Paku Buwana XIV berlangsung aman damai tertib tata piguna guyub rukun.
BUDAYA NGUMANDHANG
Acara gelar seni budaya berlanjut pada hari Sabtu Pon, 27 Desember 2025. Sejak pukul 9 pagi suara gamelan reyog sudah ngumandhang. Plataran sasana sumewa penuh dengan penonton. Para bakul pasar Klewer tampak gembira ria.
Sanggar seni Ngawi lantas melanjutkan. Tari gambyong gagrag orek orek gumyak sigrak. Pengewit terlatih trampil. Cocok untuk mengiringi gerak tari anak anak. Tari remong berjamaah menyambut KPH Wirabhumi dan GKR Wandansari. Barisan warok mengawal rapi.
Beksan gebyar, panganti dan jathil bujang ganong. Dilanjutkan dengan beksan reyog massal. Penari terdiri dari 50 dhadhak merak.
Kirab budaya sekalian 50 ranting Pakasa. Peserta 2000 warga Pakasa sebagai tanda ulang tahun ke 84. Mangayu bagya pinaringan panjang yuswa.
Setu Pon, 27 Desember 2025.
Purwadi

Komentar
Posting Komentar