KAJIAN WARISAN BUDAYA TAK BENDA RUWATAN SUKERTA KAB BANTUL

 KAJIAN WARISAN BUDAYA TAK BENDA RUWATAN SUKERTA KAB BANTUL





Oleh: 

Purwadi, 

Jl Kakap Raya 36 Minomartani Yogyakarta. 


A. Unsur Teologis


1. Sarana untuk meningkatkan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui gelar ruwatan sukerta di Kabupaten Bantul. 

2. Menumbuhkan sikap religiositas dalam bidang seni yang selaras dengan budaya tradisional. 

3. Menciptakan toleransi atas keberagaman kesenian, sesuai dengan kepercayaan masing masing. 

4. Menumbuhkan kerja sama seni pewayangan antar warga masyarakat yang berlainan kepercayaan. 

5. Membuat suasana guyub rukun melalui pentas seni budaya. 


B. Unsur Sosiologis


1. Kajian atas ruwatan sukerta di kabupaten Bantul merupakan bentuk ekspresi masyarakat yang bisa tercipta kerukunan. 

2. Upacara ruwatan sukerta merupakan warisan budaya tak benda yang dapat digunakan sebagai sarana pembinaan budi pekerti dalam masyarakat. 

3. Warisan budaya tak benda menumbuhkan pola interaksi sosial yang harmonis, berdasarkan nilai kearifan lokal. 

4. Budaya tak benda perlu dilestarikan dalam rangka menggali nilai luhur warisan nenek moyang. 

5. Nilai kearifan lokal dari upacara ruwatan sukerta dapat memperkokoh kepribadian bangsa. 


C. Unsur Filosofis


1. Nilai etis filosofis seni pewayangan diresapi oleh masyarakat tradisional. 

2. Pewarisan nilai etis filosofis itu berlangsung turun temurun, sebaga sarana pembentukan watak luhur yang penuh dengan aspek estetis. 

3. Analisis logika etika estetika dalam upacara ruwatan sukerta berhubungan dengan aspek kebenaran kebaikan keindahan. 

4. Aspek cipta rasa  karsa dalam pewayangan merupakan bentuk bahasa indah yang memuat nilai tuntunan tontonan tatanan. 

5. Pengkajian atas upacara ruwatan sukerta di kabupaten Bantul perlu dilakukan secara sistematis integral komprehensif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babad GKR WANDANSARI

Adipati Dayaningrat Pengging Sepuh

Kidung Idul Fitri