Pentas wayang Lakon Ramayana.

 Pentas wayang
Lakon Ramayana. 



16 Agustus 2025 jam 20 sampai selesai, malam tirakatan. 


Balai RW Plemburan

Jl Timor Timor Kentungan Yogyakarta. 


Narasumber:

Prof Dr Soeripto, 

Prof Dr Panut Mulyono


Dalang

Purwadi


Disiarkan langsung lewat livestreaming


Filosofi Lakon Ramayana


Apa pelajaran dan relevansi dari kisah Ramayana bagi kita?


Ketika Sri Rama disemayamkan di dalam hati, segala sesuatu akan ditambahkan kepadamu seperti halnya : ketenaran, keberuntungan, kebebasan, kesempurnaan. 


Pada awalnya Hanuman hanyalah seekor pemimpin kera sebelum bertemu dengan Sri Rama; Hanuman adalah mentri dalam istana majikannya; namun, ketika Sri Rama memberikannya tugas dan mengirimkannya untuk mencari Sita, dengan kata lain, ketika Sri Rama disemayamkan di dalam hatinya sebagai penuntun dan pelindung, maka Hanuman menjadi abadi, sebagai bhakta ideal!

 

Ramayana memiliki makna mendalam yang sangat penting. Dasharatha memiliki makna dia yang menjalankan sepuluh kereta perang, dalam hal ini sepuluh bermakna indria yaitu Manusia. Dasaratha diikat dengan tiga sifat (_guna_), yang dilambangkan dengan tiga istri dalam kisah Ramayana. Selain itu, Dasartaha memiliki empat putra  yang melambangkan _Purushartha_ yaitu : _Dharma_ (Rama), _Artha_ (Lakshmana), _Kama_ (Bharata), dan _moksha_ (Shatrughna). 


Keempat tujuan hidup manusia ini harus dicapai secara sistematis, selalu dengan tujuan terakhir adalah _Moksha_, jelas di depan mata! Lakshmana melambangkan _Buddhi_ (intelek) dan Sita adalah kebenaran. Hanuman adalah pikiran dan jika dikendalikan serta dilatih, dia adalah gudang dari keberanian. Sedangkan Sugreeva yang merupakan majikan dari Hanuman adalah diskriminasi (kemampuan membedakan). 


Dengan bantuan ini, Rama mencari kebenaran dan berhasil. Itu adalah pelajaran dari kisah kepahlawanan bagi setiap manusia!

- Divine Discourse, 20 April 1975.

Carilah kebenaran, layani kebenaran, jadilah kebenaran. Kebenaran akan mengungkapkan dirinya ketika hati dipenuhi dengan kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babad GKR WANDANSARI

Adipati Dayaningrat Pengging Sepuh

Kidung Idul Fitri