KEDATON PAMASE AMANGKURAT DI BANYUMAS

 KEDATON PAMASE AMANGKURAT DI BANYUMAS 


Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA. Hp 087864404347 


1. Istana Pamase dibangun Sri Amangkurat Agung. Banyumas pernah menjadi pusat pemerintahan Mataram. 


2. Pembangunan Istana Pamase berada di Lesmana Ajibarang Banyumas tahun 1651. Terbuat dari bahan baku kayu jati terpilih. Diambil dari Randublatung Cepu Blora.


3. Gagasan pembangunan Istana Pamase berasal dari Kanjeng Ratu Kulon atau Ratu Wiratsari. Permaisuri Sinuwun Amangkurat Agung ini bergelar Kanjeng Ratu Kencono. Masih keturunan Sultan Hadiwijaya raja Pajang.


4. Dalam lintasan sejarah kanjeng Ratu Wiratsari berjasa atas berdirinya Kabupaten Banyumas. Berdirinya pendopo di kota Purwokerto juga atas kemurahan Kanjeng Ratu Wiratsari. Beliau seorang ratu yang punya usaha mebel, perahu, pelayaran, maritim. Ayahnya bernama Pangeran Radin yang menjadi pimpinan pelabuhan Tanjung Emas Semarang.


5. Mandiri dan partisipasi rakyat. Pembangun istana Pamase sepenuhnya atas biaya Kanjeng Ratu Wiratsari. Warga Kalibenda, Jingkang, Kricak, Wangon, Cilongok, Karanglewas, Karangcengis terlibat aktif. Mereka mengelola Istana Pamase secara bergiliran.


6. Pada tahun 1654 diadakan pagelaran seni. Sendratari ramayana digelar dengan melibatkan tokoh beksan dari Manisrenggo Prambanan. Adegan wana Dandaka amat mengharukan. Pemeran Rama sungguh menghayati karakter. Pemeran Sinta diambil dari Sanggar Seni Guwa Wijaya. Sedangkan peran Lesmana berasal dari ahli joged Kebon dalem Kidul. Sendratari tari ini menonjolkan tokoh Lesmana. Demi menghormati warga desa Lesmana.


7. Paguyuban seniman Purbalingga diundang untuk mengisi acara. Lagu Serayu berkumandang penuh dengan kebanggaan.


Adhuh segere banyune ing sendhang, ilang kesele wis mari le mriyang, banyune Bening nyegerake ati, kudu sing eling mring tindak kang suci.


Ayo pra kanca sing suka gembira, greget gumregah gumregut neng sawah, nanduri tela dhele jagung pari, ngingoni kebo ayam menda sapi.


8. Peralatan gelar budaya diambil dari Gumelem Susukan Banjarnegara. Kostum batik begitu gumebyar. Pandai besi Gumelem juga menyiapkan peralatan logam. Mereka pengrajin bermutu tinggi. Prestasi vokasi Gumelem sejak tahun 1546, saat Ki Ageng Giring bertugas di Pertapan Girilangan.


9. Tiap tahun Ratu Wiratsari mengadakan festival seni budaya Mataram di istana Pamase. Suguhan srabi Wangon tak pernah absen. Gathot thiwul Jingkang menjadi menu utama. Pemilik warung Tegal diundang pula. Inilah momen bagi bagi rejeki.


10. Ketahanan pangan digalakkan lewat istana Pamase. Makanan tradisional selalu dihadirkan dalam upacara kenegaraan Mataram. Ratu Wiratsari amat peduli pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan.


11. Kesadaran lingkungan laut bahari dipelopori oleh Sri Susuhunan Amangkurat Agung. Pengikut beliau yang amat loyal bernama Pangeran Lambung dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. Demi menghormati Sri Susuhunan Amangkurat Agung, lantas bergelar Pangeran Lambung Mangkurat.


12. Maritim maju berkat jasa Sri Susuhunan Amangkurat Agung. Lewat kota Tegal pelayaran perdagangan dan pelabuhan berkembang pesat. Begitulah perjuangan raja Mataram buat warga bang Kulon.


13. Pada tanggal 10 Juli 1677 Sri Susuhunan Amangkurat Agung kondur ing tepet suci, surut ing kasedan jati. Sumare ing Pasareyan Pakuncen Adiwerna Tegal. Astana Tegalarum menaburkan ganda arum ke segala penjuru.


14. Jalma limpat seprapat tamat. Sinuwun Amangkurat Agung tetap berbadan utuh. Tiap tahun diselenggarakan pangkas rawis atau cukur kumis. Bersamaan dengan upacara larapan langse.


15. Kanjeng Sinuwun Amangkurat Agung dan Kanjeng Ratu Kencono pepundhen tanah Jawa. Pembesar Kerajaan Mataram ini telah eca sekeca mapan ing suwarga loka.


16. Kedhaton Pamase Amangkurat di Lesmana Ajibarang Banyumas peninggalan sejarah. Perlu dilestarikan oleh generasi muda, untuk memperkokoh jatidiri bangsa.




Komentar

  1. Kalau boleh tau letak bekas istana pamase dimana ya Pak ?
    Dan apakah bekas istana pamase itu yg dipindah menjadi pendopo Purwokerto sebelum pendopo sipanji ?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babad GKR WANDANSARI

Adipati Dayaningrat Pengging Sepuh

Kidung Idul Fitri