Paku Buwana XII Sumare ing Imogiri
Paku Buwana XII Sumare ing Imogiri
PurwadiKetua Lokantara
A. Pengetan Sinuwun Hamardika
Hari Selasa Wage, 29 Oktober 2024 diadakan pengetan Sinuwun Hamardika. Paku Buwana XII berjasa besar pada NKRI. Sumbangan besar diwariskan buat tepa palupi.
Mendirikan NKRI telah dibantu penuh oleh raja Surakarta.
Presiden Soekarno Menetapkan Paku Buwana XII. Hubungan Presiden Soekarno dengan Sinuwun Paku Buwana XII sangat akrab. Bahkan selama tahun 1945 – 1966 kedua tokoh bangsa ini keliling Indonesia.
Perjuangan Paku Buwana XII tercatat rapi dalam dokumentasi perpustakaan Sana Pustaka. Kebersamaan dengan Presiden Soekarno terjalin begitu dekat. Dengan prinsip demi keselamatan dan kemakmuran Nusantara. Secara resmi Presiden Soekarno memberi piagam kedudukan sebagai tanda kepercayaan.
Presiden Soekarno Presiden menetapkan Paku Buwono XII sebagai Kepala Daerah Surakarta. Hal ini ditunjukkan dengan lahirnya piagam kedudukan.
Piagam Kedudukan.
Republik Indonesia
Kami, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, menetapkan:
Ingkang Sinoehoen Kandjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono Senopati Ing Ngalogo Abdoerrahman Sajidin Panotogomo Ingkang Kaping XII, ing Soerakarta Hadiningrat pada kedudukannya.
Dengan kepercayaan bahwa Seri Padoeka Kandjeng Soesoehoenan akan mencurahkan segala pikiran, tenaga, jiwa dan raga untuk keselamatan daerah Surakarta sebagai bagian dari pada Republik Indonesia.
Jakarta 19 Agustus 1945
Presiden Republik Indonesia
Ir. Soekarno
B. Paku Buwana XII Bergabung pada Presiden Soekarno.
Raja paling dulu bergabung dengan Republik Indonesia. Paku Buwana XII secara resmi memberi maklumat pada tanggal 1 September 1945.
Makloemat Sri Padoeka Ingkang Sinoehoen Kandjeng Soesoehoenan kepada seloeroeh Pendoedoek Negeri Soerakarta Hadiningrat.
1. Kami Pakoe Boewono XII, Soesoehoenan Negeri Soerakarta Hadiningrat menjatakan Negeri Soerakarta Hadiningrat jang bersifat keradjaan adalah Daerah Istimewa dari Negara Repoeblik Indonesia dan berdiri di belakang Pemerintah Poesat Negara Repoeblik Indonesia.
2. Kami menjatakan bahwa pada dasarnja segala kekoeasaan dalam daerah negeri Soerakarta Hadiningrat terletak di tangan Soesoehoenan Soerakarta Hadiningrat dan oleh karena itoe, berhoeboeng dengan keadaan pada dewasa ini, maka kekoeasaan kekoeasaan jang sampai kini tidak di tangan kami dengan sendirinja kembali ke tangan kami.
3. Kami menjatakan bahwa perhoeboengan antara Negeri Soerakarta Hadiningrat dengan Pemerintah Poesat Negara Repoeblik Indonesia bersifat langsoeng.
4. Kami memerintahkan dan pertjaja kepada seloeroeh Pendoedoek Negeri Soerakarta Hadiningrat, mereka akan bersikap sesoeai dengan Sabda Kami terseboet di atas.
Soerakarta Hadiningrat, 1 September 1945
Pakoe Boewono XII
Karaton Surakarta dinyatakan oleh Jenderal Soerono ketua Dewan Harian Angkatan 45. Pernyataan ini terjadi pada ulang tahun Indonesia emas 1995. Bahwa Paku Buwana XII adalah raja pertama yang mendukung berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
C. Paku Buwana XII Membantu Bung Hatta.
Paku Buwono XII Slsebagai delegasi Konferensi Meja Bundar atau KMB.
Paku Buwono XII raja Surakarta Hadiningrat dan Mangkunegara VIII menjadi anggota delegasi RI yang dipimpin oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Dalam tim delegasi KMB Paku Buwana XII dan Mangkunegara VIII memberi sumbangan uang dan gelondongan emas. Bantuan kepada Bung Hatta sungguh bermakna.
Surat di bawah ini dikirim dari negeri Belanda menjelang penandatanganan Konferensi Meja Bundar (KMB) oleh Bung Hatta yang ditujukan kepada Presiden dan Menhankam RI.
Jang terhormat
J.M. fg. Minister Presiden dan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Djogjakarta.
Dengan hormat,
Dengan surat ini dikabarkan bahwa dalam perundingan KMB tetap diturut sikap dan pendirian bahwa semendjak penjerahan piagam pengakuan pada penghabisan tahun 1945 oleh Peme-rintah Republik Indonesia, maka Zelfbesturende Landschappen Surakarta dan Mangkunegaran mempunyai kedudukan daerah istimewa menurut Undang Undang Dasar Republik Indonesia.
Berhubung dengan ketetapan pendirian ini hendaklah ada persesuaian dengan kebidjaksanaan dalam praktik pemerintahan terhadap kedua daerah istimewa itu.
Bersangkutan dengan persesuaian pendirian ini dan melihat aliranaliran jang ada di daerah tersebut, maka djikalau sekiranja ada berlangsung penjerahan pemerintahan oleh tentara Belanda, hendaknya penjerahan itu diterima dengan langsung oleh J.M. fg. Minister Presiden dan Menteri Pertahahan sebagai wakil Pemerintah Republik Indonesia. Tentang Pengangkatan Wali Kota baru di Surakarta hendaklah dilaksanakan setelah mendengar timbangan dan fikiran rijksbestuurders Surakarta.
Sekian pemberitahuan ini, jang harap didjadikan pedoman dalam melaksanakan kebidjaksanaan pemerintahan terhadap kedua daerah istimewa itu.
Den Haag, 12 September 1949
Dengan hormat,
Ttd.
WAKIL PRESIDEN
Mohammad Hatta
Satu nampan emas disumbangkan Paku Buwana XII kepada Bung Hatta selaku ketua delegasi KMB. Sumbangan ini diserahkan bersama Sri Mangkunegara VIII.
C. Paku Buwana XII Membantu Presiden Soekarno.
Harta benda Karaton Surakarta untuk Negara Indonesia. Paku Buwana XII menyumbang Presiden Soekarno sejak tahun 1945 – 1966.
Harta benda Kraton Surakarta diserahkan oleh Paku Buwana XII demi tegaknya Negara Indonesia. Sejak awal proklamasi kraton Surakarta terlibat aktif dalam proses pendirian NKRI. Menurut Prof. Dr. Sri Juari Santosa guru besar UGM bahwa Kraton Surakarta Hadiningrat telah memberi sumbangan kepada Negara RI.
Barang dan jasa yang diberikan Kraton Surakarta kepada pemerintah RI pada masa awal revolusi kemerdekaan. Terbukti sesuai dengan catatan kwitansi serta dokumen resmi yang tersimpan dalam berbagai kepustakaan dan musium adalah sebagai berikut:
No Nama barang yang diberikan atau dipinjamkan kepada pemerintah Republik Indonesia Jumlah Penerima Tanggal penyerahan.
1 Mobil Plymouth 1 buah Reg. II Div. IV 30-10-45.
2 Mobil Chevrolet kelabu 1 buah TKR Surakarta 4-11-45.
3 Makanan dan bahan makan – Medan pertempuran Surabaya 17-11-45.
4 Instrumen musik – Kep. Jawatan TU. TRI Div. Surakarta 20-11-45.
5 Mobil Plymouth 1 buah Polisi tentara 30-11-45.
6 Mobil Chevrolet 1 buah Abdidalem Pangreh Praja 30-11-45.
7 Sejumlah senjata – Markas TKR 24-12-45.
8 Uang Rp. 8.750 Berbagai badan 19 Sept s/d 24 Des 45.
1 Mobil 1 buah M. BO TRI bag. Organisasi 4-2-46.
2 Kursi antik, kursi bludru & kecohan – Panitia Muktamar Masyumi 9-2-46.
3 Bangsal Witana Balai Agung – Asrama & Pengadilan Luhur Islam 18-2-46.
4 Perahu 1 buah PKBS Serengan 22-2-46.
5 Instrumen musik – Panitia penyambutan tentara 26-6-46.
6 Jam Genta 6 buah Markas Resimen II Div. X 19-4-46.
7 Tambur 1 buah AsramaRI 14-4-46.
8 Instrumen musik 23 pucuk Div. IV 29-4-46.
9 Tambur 4 buah Div. X 13-6-46.
10 Slompret 4 buah Div. X 13-6-46.
11 Bende 5 buah Markas Resimen II Div. X 19-6-46.
12 Senapan Beamont model 71 dengan bayonet 50 buah TRI Bat.
13 Tempat peluru 50 buah TRI Bat.
14 Klewang pendek 100 buah TRI Bat.
15 Gordel 100 buah TRI Bat.
16 Anggar (schunkapmes) 100 buah TRI Bat.
17 Draagrim 100 buah TRI Bat.
18 Wachpatroon 105 buah. TRI Bat.
19 Sadel cavaleri 100 buah TRI Bat.
20 Instrumen musik 27 pucuk Panitia 1 tahun RI 27-7-46
21 Telepon di WiryodininG.R.A.tan 1 buah Gabungan Laskar Pertahanan 23-9-46.
22 Montor Ford 1 buah Anggota PMC 25-11-45.
23 Kuda 1 ekor Pasukan berkuda Div. IV 17-12-46.
24 Kuda 1 ekor Kep. Div. IV AD RI 17-12-46.
25 Piala 1 buah Konggres Laskar Buruh Indonesia 30-12-46.
26 Uang Rp. 41.088 Berbagai badan 21 Jan s/d 28 Des 46.
1 Kuda 1 ekor Pasukan Cavaleri 6-1-47.
2 Kuda besar 2 ekor Staf. Div. IV AD TRI 30-11-47.
3 Mobil Crysler 1 buah Walikota 18-1-47.
4 Kuda gerobag 1 ekor Pemimpin pertem-puran tenggara 17-4-47
5 Ikan dendeng – Garis depan 8 Feb s/d 15 Feb 47.
6 Kuda Layarmega & Nirwati 2 ekor Kementrian Pertahanan 10-3-47.
7 PesangG.R.A.han Tegalganda & Giriwaya – Markas tertinggi tentara 18-3-47.
8 Kuda tunggangan 2 ekor Dewan Pertahanan Daerah Surakarta 9-4-47.
9 Arca marmer 2 buah Panitia Fancy Fair Pandu Ska 17-4-47.
10 Kuda besar 1 ekor Pemimpin pertempuran tenggara 17-4-47.
11 Plaquette 1 buah Panitia penyelenggara Hawaian Concours Ska. 21-4-47.
12 Plaquette 1 buah Gabungan Laskar Pertahanan 21-4-47.
13 PasangG.R.A.han Langenharjo – PT Resimen II 24-5-47.
14 PasangG.R.A.han Tursinoharjo – BTN 5-6-47.
15 Taplak, piring, beri, serbet, dan jodang 420 buah Detasemen Staf Div. IV 24-7-47.
16 Kuda kecil 1 ekor Pemimpin pertempu-ran tenggara 17-4-47.
17 Rusa 2 ekor Dewan Pertahanan Daerah Ska. 24-7-47.
18 Mobil Dodge 1 buah Divisi IV 24-7-47.
19 Kuda Lungkeh & Kresno 2 ekor Dewan Pertahanan Daerah Ska. 24-7-47.
20 Pesawat telepon di rumah KRMT Tirtodiningrat 1 buah Markas pertahanan Salatiga 29-7-47.
21 Lampu ting 10 buah Gabungan Laskar pertahanan Surakarta 14-10-47.
22 Piala 1 buah IPI 28-9-47.
23 Pesawat telepon 1 buah Gabungan Laskar pertahanan Surakarta 14-10-47.
24 Beri emas 1 buah PemerintahRI 9-9-47.
25 Pedang 20 buah Laskar Merah Markas Surakarta 17-10-47.
26 Plaquette 1 buah PPR. Kalurahan Gajahan 20-11-47.
27 Kuda 2 ekor Eskadron Cavaleri Divisi IV 24-7-47.
28 Plaquette 1 buah Panitia Panahan Surakarta 25-10-47.
29 Plaquette 1 buah Panitian pertahanan Rakyat Gajahan 21-11-47.
30 Uang Rp. 17.500 Berbagai badan 10 Jan s/d 30 Des 47.
1 Plaquette 1 buah TNI bag. Masyarakat 16-1-48.
2 Plaquette 1 buah Panitia Hawaian Cours Surakarta 28-1-48.
3 Plaquette 1 buah PO RI Surakarta 14-2-48.
4 Arca Perunggu 1 buah Fancy for bagian kewanitaan Surakarta 6-3-48.
5 Arca Perunggu 1 buah Panitia Pasar Derma cabang Surakarta 31-3-48
6 Nessel Merah Putih 6 buah Kepala Rumah Tangga Presiden 24-3-48.
7 Uang Rp. 900 Berbagai badan 17 Jan s/d 31 Maret 48.
1 Rusakan perahu 2 buah Pendidikan Langenarjo 20-6-49.
2 Rumah Pakapalan 4 buah DPU Surakarta 14-6-49.
3 Plaquette 1 buah Panitia Pasar Malam Sri Wedari.
4 Uang Rp. 450 Berbagai badan 2 Juni s/d 20 Des 49.
1 Tanah perumahan di Kartasura 1 hektar Kep. Pem.Militer Kartasura 16-1-50.
2 Perabot wireng – Panitia perayaan Surakarta 18-1-50.
3 Perabot wireng – Panitia Kampung Reksoniten 17-2-50.
4 Perabot wireng – PB PNI Pusat daerah Surakarta 11-4-50
5 Perabot wireng – Panitia Peringatan 1 Mei 27-4-50.
6 Perabot wireng – Panitia Perpisahan STN 9-6-50.
7 Perabot wireng – Kep. Pendidikan Subsistensi Kader
4-5-50.
8 Pompa motor – Pembantu Polisi Karesidenan Surakarta 5-7-50.
9 Sabuk epek – Panitia kitanan Pasar Kliwon.
10 Gamelan – Pembukaan Konser-vatori Surakarta 19-8-50.
11 Wayang kulit – RRI Surakarta 19-10-50 &12-12-50.
12 Alat Brandweer – Panitia Pekan Maulud Surakarta 23-11-50.
13 Uang Rp. 1330 Berbagai badan 21 Agust s/d 13 Des 50.
1 Berbagai plaquette – Berbagai badan Selama tahun 1951.
2 Perabot wireng – Berbagai badan Selama tahun 1951.
3 Wayang kulit – RRI Surakarta 9-3-51.
4 Pompa motor – Panitia Maleman Sri Wedari 14-6-51.
5 Pakaian wayang orang – Pengurus HBS 30-7-51.
6 PasangG.R.A.han Langenharjo – Perwira Pengawas Teritorial 5-9-51.
7 Tambur & slompret @ 2 buah Com. Brigade Mobil Rayon Surakarta 20-11-51.
8 Uang Rp. 350 Berbagai badan 13-21-51.
No Nama barang Jumlah Keterangan
1 Pakaian prajurit Jaba 205 stel Satu stel terdiri dari:
1 Jas hitam.
1 Celana hitam.
1 Shouder (tali rumbai).
1 Kuas topi.
2 Pakaian Jayengsastra 50 stel Satu stel terdiri dari:
1 Baju atela biru.
1 Celana panjang merah.
1 Kain rejeng latar putih.
1 Sabuk merah.
1 Shouder (tali rumbai).
3 Pakaian Tamtama 50 stel Satu stel terdiri dari:
1 Jas atela hitam.
1 Celana panji-panji merah.
1 Kain rejeng latar ireng.
1 Sabuk merah. P
1 Shouder.
4 Pakaian Opsir (luar dalam) 17 stel Satu stel terdiri dari:
1 Jas atela hitam.
1 Celana panji-panji merah.
1 Kain rejeng.
1 Sabuk cinde boro Epek.
1 Shouder.
5 Pakaian Prajurit komplit 18 stel Satu stel terdiri dari:
1 Kutang putih.
1 Takwa kuning.
1 Rapek sabuk kuning.
1 Epek dan timang.
1 Celana panji panji biru.
1 Sumping keris.
6 Cadangan pakaian Panyutro.
a. Rapek.
b. Kutang putih.
c. Celana Panji-panji biru.
d. Srempang endong.
e. Jeplakan.
f. Tempat anak panah.
g. Sabuk kuning.
h. Anggaran.
i. Epek.
j. Sumping.
k. Kolong keris.
l. Kain rejeng.
m. Kain lereng barong.
n. Keris Panyutro.
5 buah
3 helai
7 Sabuk prajurit 29 biji.
8 Rim 52 buah.
9 Epek kulit 32 buah.
10 Timang PB 34 buah.
11 Tempat klewang 38 buah.
12 Topi sersi/Prajurit Jaba 250 buah.
13 Topi hijau 140 buah.
14 Topi bamboo 140 buah.
15 Iket wulung 100 buah.
16 Isi kepmes 232 buah.
17 Pestol kuno 15 buah.
18 Songkok 9 buah.
19 Umbul-umbul 1 buah.
20 Daludag 3 buah.
21 Rontek 119 buah.
22 Keris 98 buah.
23 Tempat peluru 200 buah.
24 Tameng 51 buah.
25 Tombak 125 buah.
26 Pedang 213 buah.
27 Payung 6 buah.
28 Kuluk 94 buah.
29 Pukul bende 1 buah.
30 Alat/pakaian kuda 2 jodang.
31 Pakaian kusir 1 blek.
32 Ting joli (lampu kereta) 4buah.
33 Kain penutup kereta 5 buntel.
34 Besek kosong 9 buah.
35 Tiwar 1 buah.
36 Kawat 1gulung ± 10 m.
37 Kereta 3 buah a. Kyai Garudo.
b. Kyai Siswando.
c. Kyai Morosebo.
38 Joli 2 buah a. Kyai Jempono.
b. Kyai Mimono
(Sri Juari, 2002: 20-25).
Begitulah catatan Prof Dr Sri Juari, guru besar UGM yang ditulis dengan teliti. Sumbangan Kraton Surakarta tersebut menjadi modal awal buat tegaknya kemerdekaan.
Sunan Paku Buwono XII memerintah kraton Surakarta tahun 1945 – 2004. Jasa dan perjuangannya cukup berlimpah ruah. Pikiran dan harta benda dipersembahkan untuk ibu pertiwi.
Bangsa Indonesia perlu berterima kasih kepada Sunan Paku Buwono XII. Keteladanan dan keutamaan ini menjadi sarana untuk membina mental generasi muda yang berbudi luhur.
Paku Buwana XII raja Kraton Surakarta Hadiningrat yang paling dulu bergabung pada NKRI. Yakni pada tanggal 1 September 1945 mengeluarkan maklumat resmi. Disusul dengan sumbangan harta benda dan tenaga. Karena Surakarta Hadiningrat mendukung penuh berdirinya Negara Indonesia.
Presiden Soekarno telah menerima sumbangan harta benda tenaga dan pikiran dari Sinuwun Paku Buwana XII. Tanda bahwa Karaton Surakarta Hadiningrat dan Pemerintah Republik Indonesia sejak tahun 1945 sampai sekarang berhubungan sangat hangat mesra dan akrab. Sejarah nasional sudah memberi suri teladan.
Hari Jumat Kliwon tanggal 25 Oktober peringatan wafat Paku Buwana XII. Para Abdi dalem hadir untuk caos puji pangastuti.
Peringatan atas jasa Sinuwun Paku Buwana XII sungguh penting. Bahan untuk memupuk jiwa kebangsaan. Jasa dan perjuangan pantas dijadikan refleksi. Nasionalisme tumbuh dari leluhur Jawa. Hari Selasa Wage, 29 Nopember berguna untuk menggali kearifan lokal.
Abdi dalem ndherek nyekar. Sentana berbusana Jawi jangkep. Ulama membaca doa dzikir. GKR Wandansari mandhegani jalannya tata cara ing Pajimatan Imogiri. Rahayu sagung dumadi.
Komentar
Posting Komentar